Fat shaming merupakan aksi mengurangkan seorang dengan wujud badan yang dikira tidak sempurna, paling utama mereka yang dikira keunggulan berat tubuh. Banyak yang menyangka kalau fat shaming bisa memotivasi orang buat merendahkan berat tubuh serta menggapai badan yang di idamkan. Tetapi, kenyataannya, fat shaming malah bisa berakibat kurang baik untuk korbannya.
Pertama- tama, fat shaming bisa menimbulkan penyusutan harga diri serta merasa tidak bernilai. Kala seorang hadapi fat shaming, mereka bisa jadi merasa malu serta merasa tidak dapat diperoleh oleh warga sebab wujud badan mereka. Perihal ini bisa mengakibatkan perasaan tekanan mental, keresahan, serta tekanan pikiran, yang pada gilirannya bisa pengaruhi kesehatan psikologis mereka dengan cara totalitas.
Kedua, fat shaming bisa mengusik pola makan serta menimbulkan kendala makan. Kala seorang merasa terhimpit sebab merasa malu sebab wujud badan mereka, mereka bisa jadi berupaya merendahkan berat tubuh dengan metode yang tidak segar, semacam berpantang ataupun makan sedikit. Perihal ini bisa mengusik pola makan serta menimbulkan kendala makan semacam anoreksia ataupun bulimia.
Ketiga, fat shaming bisa memperparah kesehatan raga. Kebalikannya dengan apa yang dipercayai oleh sebagian orang, fat shaming malah tidak memotivasi orang buat hidup lebih segar. Kenyataannya, tekanan pikiran serta keresahan yang diakibatkan oleh fat shaming bisa menimbulkan kenaikan hormon kortisol dalam badan, yang bisa tingkatkan resiko penyakit jantung, diabet, serta permasalahan kesehatan yang lain.
Keempat, fat shaming bisa menimbulkan pembedaan serta membatasi perkembangan sosial. Kala warga mengurangkan seorang sebab berat tubuhnya, perihal ini bisa menimbulkan pembedaan serta membatasi perkembangan sosial dalam warga. Ini tercantum peluang profesi, akses kesehatan yang mencukupi, serta hak buat merasa dinilai serta diperoleh oleh warga.
Dalam akhirnya, fat shaming tidaklah metode yang efisien buat memotivasi seorang buat hidup lebih segar ataupun merendahkan berat tubuh. Kebalikannya, aksi itu bisa menimbulkan akibat minus untuk korbannya, tercantum penyusutan harga diri, kendala makan, kenaikan resiko kesehatan raga, serta pembedaan sosial. Oleh sebab itu, berarti buat menghormati seluruh orang tanpa memandang wujud badan mereka serta buat mensupport mereka dalam upaya mereka buat hidup segar tanpa titik berat serta tekanan pikiran yang tidak butuh.