Di denmark sempat ada kejadian pemerkosaan dan pembunuhan pada akhir tahun 1970an. Dan para korban merupakan anak laki-laki berumur 6-16 tahun. Dan saat diotopsi, semua korban ini sebelum meninggal mengalami pemerkosaan. Dan pelakunya bukan perempuan, namun laki-laki. Jadi pria dewasa memerkosa anak laki-laki. Dan setelah di perkosa, lalu anak-anak ini dibunuh dengan benda tajam. Dan pada saat itu di tahun 1970an akhir di denmark di wilayah tersebut sedang terjadi peperangan. Sehingga kasus ini cukup lama diselediki.
Pelaku Merupakan Seorang Homeless Dan Pernah Mengalami Kekerasan Saat Kecil
Jadi sih pelaku ini merupakan orang yang lahir dari keluarga kurang mampu. Ayahnya seorang pecandu alkohol, dan dia sendiri sebagai anak tertua, sering di suruh ini itu, dan menyuruh membantu orang tua nya mencari uang. Dan mamanya sendiri bekerja prostitusi, dan mucikarinya adalah suaminya sendiri. Dan saat istrinya akan melayani sih pembeli, sih pelaku disuruh ayahnya menemani ibunya, dan suruh menyaksikan sendiri ibunya tidur dengan pembeli. Dan saat dia berusia 9 tahun, pamannya memanggil sih pelaku datang ke rumahnya, dan memerkosa sih pelaku. Dan karena dari keluarga miskin dan dia tidak pernah tahu apa itu apa yang terjadi padanya.
Dia tidak tahu ternyata yang dilakukan pamannya itu adalah kekerasan seksual. Dia hanya pikir hidupnya keras saat kecil, saat dia beranjak mulai dewasa, 18 tahun, dia memutuskan meninggalkan rumahnya, dan memulai hidup baru. Dan saat dia pergi dari rumah, dia mulai mencopet, sebagai caranya bertahan hidup. Dan satu waktu dia menonton tv di salah satu penginapan, dan dari situ dia baru mengetahui ternyata yang dia alami saat umur 9 tahun adalah kekerasan seksual, dan dia tiba-tiba merasa sangat marah, depresi. Berpikir selama ini dia dibodohi, selama sekian tahun. Itu marahnya sangat luar biasa. Sehingga ia mulai melampiaskan rasa marahnya itu kepada anak laki-laki yang homeless juga, karena dia pikir mereka paling gampang di dapatkan, dan tidak ada yang akan mencarinya. Jadi dia setiap bertemu dengan anak laki-laki, dia akan mengajak ke rumahnya, dan disana dia melakukan eksekusi, dan korbannya sampai 400an anak.
Dan mungkin banyak yang bertanya kalau sebanyak itu, apa tidak ada yang mencurigai, hilang anak sebanyak itu. Karena kebutulan pada saat itu sedang perang, jadi tidak ada yang notice, dan kalaupun ada informasi kehilangan, mereka berpikir menjadi korban dari peperangan. Dan akhirnya tersangka di tangkap, karena aksinya dilihat oleh seorang homeless juga. Dia merasa heran, kenapa sering anak laki-laki ke rumah itu, dan tidak keluar-keluar lagi. Sehingga ia melaporkan kepada polisi dan dilakukan penyidikan dan akhirnya menangkap sih pelaku. Dan karena di saat itu hukum bagi pelecehan seksual kepada anak masih tidak jelas hukumnya, dia hanya mendapatkan hukuman total 40 tahun penjara. Dari sekian perubahan-perubahan, pengurangan, dan lain sebagainya, jadi totalnya 40 tahun penjara. Dan yang paling mengerikan adalah, dia akan bebas di tahun 2021 ini.